Pages

Selain Li Ziqi, Ini 5 Food Vlogger China yang Wajib Ditonton

Publik dunia sudah akrab dengan nama Li Ziqi, food vlogger China yang menangguk keuntungan konon mencapai 23 juta dolar per tahun berkat tayangan videonya tentang kehidupan pedesaan di Sichuan. Setiap unggahan video di kanal Youtube yang ia kelola selalu banjir pujian, baik berbentuk komentar maupun jempol (like). Videonya memang sangat unik, menampilkan keelokan hutan dan gunung di kampung halamannya yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, yakni Li dan sang nenek.


Membuat kertas dan minyak sendiri

Tak heran jika akun Youtube miliknya menarik 11,4 juta orang untuk menjadi subscriber. Dalam setiap video yang ia unggah setidaknya sekali seminggu, Li Ziqi menunjukkan kepiawaiannya memasak dari bahan-bahan di sekitar dengan bantuan alat-alat tradisional. Self-sufficiency benar tecermin dalam setiap fragmen. Membuat kertas sendiri, menganyam topi dari jerami gandum, dan membuat minyak hanyalah tiga dari sekian keterampilan yang pernah ia pertontonkan. Semuanya banjir pentonton dan komentar.

Sebagai food vlogger China yang sukses, Li Ziqi bukan hanya menggarap video di Youtube dengan serius dan profesional. Akun media sosialnya pun dikelola dengan sungguh-sungguh sehingga ramai penggemar. Terbukti dengan fanpage di Facebook yang menuai 3,5 jutaan follower dan 2,3 jutaan like. Belum lagi follower di Twitter yang mencapai 43,3 ribu akun. Engagement di medsos pun bagus, senantiasa sesak dengan komentar, like, dan share

Li bergabung di Youtube sejak 22 Agustus 2017 dan kini telah mencatatkan 1.564.512.383 view. Wow, 1,5 miliar sungguh angka yang fantastis untuk ukuran orang yang bukan berlatar belakang selebriti. Dia menyeruak berkat videonya yang unggul, yang hingga kini telah dibukukan sebanyak 112 video di Youtube. Bukan karena kontroversi atau prank yang merugikan. Orang dengan senang hati membagikan informasi tentang dirinya di media sosial. Itulah sihir Li Ziqi.

Food vlogger China yang tak kalah unik


Selain Li Ziqi, rupanya ada beberapa food vlogger China lain yang layak ditonton. Menariknya, lima food vlogger berikut ini juga berjenis kelamin perempuan, tak satu pun laki-laki. Setidaknya sejauh ini belum saya temukan food vlogger China yang lelaki. Kalaupun ada Youtuber pria yang mengangkat masakan Cina, mereka nonpribumi alias orang asing seperti akun The Food Ranger dan Mark Wiens. Itu pun tidak spesifik hingga proses memasak dengan tangan sendiri, hanya sebagai penikmat.

Berikut ini lima food vlogger cewek asal Tiongkok selain Li Ziqi yang saya urutkan berdasarkan jumlah subscriber di akun Youtube mereka masing-masing. Saya tak bermaksud membandingkan kualitas video atau konten yang mereka tayangkan, apalagi jumlah pemasukan. Yang jelas, Li Ziqi memang membawa angin segar berupa inspirasi bagi gadis Cina lainnya untuk mengabarkan pada dunia tentang tempat tinggal dan budaya mereka salah satunya lewat makanan dan kekayaan alam sekitar.

1 | Dianxi Xiaoge


Dianxi Xiaoge adalah moniker alias nama panggung yang dipilih oleh food vlogger cantik ini. Menurut penuturannya dalam wawancara bersama reporter Goldthread Clarissa Wei, nama aslinya adalah Dong Meihua dan kini ia bermukim di daerah bernama Dianxi. Sementara Xiaoge terdiri dari dua kata xiao yang berarti kecil dan ge yang bermakna adik. Ia berpendapat xiaoge terdengar pemberani ketimbang xiaomei (adik perempuan) yang mungkin terdengar cemen

Dong Meihua mengaku berasal dari Yunnan, sebuah provinsi di Cina selatan. Seperti tampak dalam video-videonya, ia menceritakan bumbu-bumbu lokal, atau produk setempat yang khas, dan tentu saja kuliner yang menunjukkan cita rasa Yunnan. Sumber inspirasinya berasal dari menu-menu keseharian. Itulah yang ia unggah setiap Rabu sejak bergabung di Youtube tanggal 25 Juli 2018 atau setahun setelah akun Li Ziqi aktif.


Banjir view dan follower medsos

Dengan perolehan total 1,3 miliar view dan 5,5 jutaan subscriber, akun Dianxi Xiaoge pun menjadi buah bibir di jagat maya tentang potensi pendapatannya. Sebuah sumber menyatakan penghasilannya mencapai 5 juta dolar per tahun. Yang jelas, akun media sosialnya cukup padat. Fanpage-nya di Facebook memanen 766 ribuan like sementara akun Instagram meraup 154 ribu follower dengan 0 following. Nama Dianxi Xiaoge pun meroket dan segera disandingkan dengan Li Ziqi yang terlebih dahulu populer. Setidaknya dalam jumlah video yang ditayangkan di Youtube, Dianxi membukukan total 182 video, jauh melampaui Li Ziqi. 

Dong Meihua selalu tampil percaya diri di depan kamera dengan sesekali menyapa tetangga atau orang dekat sebagai ciri khasnya. Dramanya memang tak sebanyak Li Ziqi. Ia tampak terampil menyiapkan bahan sekaligus memasaknya, sama seperti Li. Ditemani anjing besar berjenis Malamute dalam setiap aksinya, Meihua seolah mampu menembus batas dan jarak geografis sehingga penonton merasa bersatu dalam tayangannya—memahami budaya Cina lewat kekayaan lokal dan cara mengolahnya.

Berhenti jadi polwan

Meihua memutuskan pindah ke tempatnya saat ini pada tahun 2016 karena ingin merawat sang ayah yang kesehatannya kian menurun. Demi misi mulianya, ia pun rela melepaskan pekerjaan sebagai polisi di Provinsi Sichuan, yang tak jauh dari perbatasan dengan Yunnan. Jangan-jangan ia dan Li Ziqi saling kenal ya karena Li tinggal di Sichuan, hehe.


Mulai merekam menggunakan kamera ponsel, Dong menyadari kekeliruan demi kekeliruan dalam membuat video. Mulai dari gambar yang overexposed, underexposed, hingga kamera yang bergoyang. Namun itu dulu, sekarang sudah berubah seiring bertambahnya pundi-pundi penghasilan sehingga peralatan tempur pun semakin memadai ditambah semangat belajar dan memperbaiki diri.

“Makanan-makanan itulah yang menemaniku tumbuh,” ujar Dong Meihua tentang alasan mengangkatnya sebagai materi video. Mungkin semacam melodi memori ke masa kecil yang menyenangkan. Sekaligus melestarikan kuliner daerah yang bisa saja punah jika tidak dipraktikkan oleh generasi masa kini. Dia mengaku timnya harus bekerja mulai pukul 6 atau 7 pagi dan baru berakhir jam 11 malam. “Kadang ada juga pas masak sebuah menu ternyata gagal, jadi harus masak lagi deh.”

Sungguh perjuangan berat yang kini membuahkan hasil yang nikmat. 


2 | Wild Girl


Food vlogger China berikutnya tak kalah populer, setidaknya dilihat dari jumlah subscriber yang mencapai 199 ribu dengan unggahan total 72 video dan 37 jutaan view padahal baru setahun bergabung di Youtube yakni sejak 27 Juli 2019. Berbeda dengan rekan vlogger senegaranya yang mengadopsi nama Tiongkok, ia memilih moniker berbahasa Inggris, Wild Girl. Mencerminkan kebebasan dan kemandirian, mungkin begitu pesan yang ingin disampaikan.

Terhadap sebuah video yang diunggahnya, ia dituding telah meniru Li Ziqi tapi segera disanggah oleh komentator lain bahwa langkah itu sah-sah saja. Banyak sudut dan kekayaan Tiongkok yang bisa digali, dan kehidupan setiap orang itu unik meskipun mirip. Demikian dalih mereka. Meniru atau tidak, silakan tonton sendiri dan nikmati kanalnya di Youtube.



3 | Laotai Arui


Laotai Arui adalah food vlogger ketiga yang boleh dibilang berbeda di antara keempat teman senegaranya. Ia berbeda karena jelas menyatakan sebagai muslimah sehingga menjamin setiap masakan yang ia tampilkan halal dimakan. Menurut pengakuannya di akun Youtube, Laotai berarti old lady. Mungkin bisa disamakan dengan grandma atau nenek karena pemeran yang muncul di kanal ini sudah berumur. 

Namun itu sama sekali bukan masalah. Terbukti ia berhasil menghimpun 6,7 jutaan view di Youtube lewat 50 video yang didukung oleh basis penggemar sebanyak 111 ribu subscriber. Dilihat dari tanggal bergabung di Youtube yakni 29 Januari 2010, Laotai Arui mestinya bisa mengoleksi video lebih banyak dibanding Li Ziqi atau Dianxi Xiaoge. Namun inilah uniknya: ia selalu bersemangat dan makin konsisten mengunggah vlog setiap Rabu dan Sabtu waktu Beijing. Demikian janjinya di akun Youtube. 


Sayang sekali ibu asal Yunnan ini tidak mengembangkan fanpage khusus di Facebook melainkan sebuah akun biasa yang butuh konfirmasi saat orang lain ingin menjadi temannya. Akun FB-nya tercatat hanya berteman dengan 900 orang yang boleh dibilang minim untuk ukuran Youtuber dengan subscriber yang banyak. Barangkali dia lebih fokus di Youtube untuk memperkenalkan keindahan dataran tinggi Yunnan yang dihuni begitu banyak grup etnik, terutama etnik-etnik minoritas. Siap menonton videonya memasak hidangan talas yang lezat?


4 | Yang Dawan


Tanggal 14 Juli 2019, atau 10 hari sebelum Wild Girl membuat akun di Youtube, akun bernama Yang Dawan telah lebih dahulu mendaftar di kanal yang sama. Kini akun gadis ceria asal Hunan ini telah mengunggah 24 video yang diganjar dengan total 3,5 jutaan view dan diikuti oleh 41 ribu subscriber


Walau jumlah pelanggan tak sebanyak milik Wild Girl, tetapi Yang Dawan berjanji mengunggah video setiap hari Senin dan Jumat dengan konten khas pedesaan Hunan yang akrab dengan aroma nenek. Hunan adalah sebuah provinsi di Cina bagian tenggara antara pegunungan Nan Ling dan pegunungan Chang Jiang yang dikenal sebagai penghasil kayu dan sumber mineral berharga.


5 | Long Meimei 


Akhirnya Long Meimei atau si dragon sister berada di urutan terakhir food vlogger China dari segi jumlah subscriber. Dalam akun Youtube-nya Long Meimei mengaku bahwa orang-orang di daerahnya cenderung suka pada self-sufficiency atau merasa cukup dengan apa yang tersedia di alam sekitar. Tak banyak yang bisa diceritakan tentang adik kecil ini selain lewat tayangan video yang sudah diunggah sebanyak 89 buah. 


Video-video itu mampu menggerakkan 606 orang untuk menjadi subscriber. Bergabung sejak 21 Mei 2018 atau dua bulan sebelum Dianxi Xiaoge aktif, Long Meimei kini berhasil meraih 112 jutaan view di Youtube dan 712 follower di fanpage Facebook. Bravo, sista! Semoga tetap semangat dan konsisten membagikan kabar gembira dari desamu.

Senandika dan ide serupa

Tulisan ini tak hendak membandingkan kelima vlogger atau Youtuber, entah dari segi mutu video atau pendapatan. Lebih dari itu, ini menjadi semacam pengingat bagi masyarakat modern bahwa ada kehidupan lain selain gemerlap peradaban modern dan gempita teknologi canggih yang dalam kadar tertentu kadang begitu kita ‘sembah’ padahal sebetulnya menggerogoti kepribadian kita—menciptakan kesunyian yang tak bisa kita suarakan. Lewat tayangan-tayangan sederhana bernuansa pedesaan yang mereka unggahlah kita seolah bercakap dengan diri kita semasa kecil. 

Begitu sekian video tuntas kita tonton, mungkin kita seketika membayangkan tungku-tungku tanah liat di dapur berdinding gedek yang berpijar merah dengan serbuk gergaji, membakar kuali-kuali besar berisi ketupat atau menu-menu penuh kenangan. Mungkin tercipta solilokui atau senandika yang memberi kesempatan bagi kita untuk melakukan monolog sebebas dan sejujurnya tentang arah dan tujuan, tentang arti sukses dan kemajuan, tentang kenangan yang harus kita maknai sendiri.

Tentang tempat-tempat yang layak kita sebut rumah, entah berupa gubuk sederhana ataupun apartemen mewah di tengah kota. Pada akhirnya, semua bukanlah soal kepemilikan atau ketiadaan, melainkan kesanggupan untuk mensyukuri apa yang terjadi dengan pemaknaan sesuai hati nurani. 

Ada yang punya ide bikin akun serupa food vlogger China itu versi etnik Indonesia?


actioner

42 komentar:

  1. Sepertinya kalo mau kaya mereka Harus rajin bikin konten dengan kehasannya..keuniknnya sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget. Selain rajin dan ulet, konten harus unik. Soalnya makin banyak pesaing jadi mesti kreatif. Kalau enggak rutin update dan monoton aja videonya, wah riskan ditinggal pelanggan deh.

      Hapus
  2. Soal kuliner, apapun meterinya, aku pasti serius membaca. Mksih ya Bang referensinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kuliner memang punya daya tarik tersendiri ya, tema yang menyatukan semua kalangan dan bahkan kemanusiaan. Apalagi kalau diunggah dalam bentuk video unik di Youtube. Makin kerenlah!

      Hapus
  3. Wahhh menarik.. langsung ku subscribe semua youtubenya, secara saya juga lumayan suka sama makanan tradisional china dan ingin sekali berkunjung ke wilayah pedesaan di china..

    Trus mereka videonya pada keren-keren gitu ih konsepnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga suka gaya mereka memasak, Kak. Pengin juga kapan-kapan bisa ke sana ya. Terutama ke Great Wall yang fenomenal itu. Video mereka memang keren, konsep dan penggarapannya serius dan profesional. Yuk bikin juga Kak ala Indonesia yang tradisional :)

      Hapus
  4. Youtuber Li Ziqi ini fenomenal sekali ya..saya sampai takjub ngelihatnya. dan tuk 5 youtuber lainnya saya juga salut..mereka bisa maksimal memanfaatkan aplikasi youtube untuk menghasilkan pundi-pundi uang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Kak. Mereka contoh cewek yang produktif, bisa memanfaatkan teknologi untuk meraup rezeki, bukan menyebarkan hoaks atau pesan bermuatan benci. Apalagi menginspirasi dengan memanfaatkan bahan alam dan mencoba resep baru kan.

      Hapus
  5. jadi iriiiii.....
    Perempuan Indonesia kan bisa banget bikin vlog seperti itu
    sumber daya alam mendukung
    Eh malah bikin vlog makan sebanyak mungkin, makan pedas sebanyak mungkin dst

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangat bisa, Ambu. Sumber daya alam dan manusia sangat mencukupi untuk menghasilkan cerita dan video yang berbobot. Ayo mulai, Bunda!

      Hapus
    2. Aku juga bikin video seperti ini, silakan ditonton di Channel "Ci Chips" ya kakak2. Terima kasih semoga bermanfaat.

      Hapus
  6. Wah ternyata banyak pilihan selain Li! Hahaha selama ini hanya nontonin Li Ziqi saja. Kayaknya mulai nonton yang lain juga ah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan, Mas Bimo. Buat alternatif karena masing-masing food vlogger china punya ciri dan daya tarik tersendiri.

      Hapus
  7. Dianxi sama Liziqi yang familiar. Lainnya gak ngikutin. Cuma kalau mbak Li itu lebih banyak acaranya dalam satu video. Dia emang keknya lebih cocok ke lifestyle gitu sebutannya dibanding food. Tapi aku tetep suka, meski kadang berkerut kening 'ih kok cepet sih'. Kalau mbak Di lebih santai dan fokus tiap videonya gak banyak acara, satu doang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Li memang terampil, sangat kreatif ya Mbak bisa apa saja. Ayo Mbak Mini bikin versi Jawa dong, kan bagus materi di Jogja bisa dipakai.

      Hapus
  8. Keren ya, kelola aku youtube itu penuh effort ya mas..
    Kudu fokus dan telaten.
    Aku blm bisa optimasi youtube

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Kudu serius kayak mereka. Profesional dan punya tim khusus biar rutin dan bagus hasilnya. Telaten itulah kuncinya.

      Hapus
  9. jujur saya baru tau ini li ziqi,
    ternyata ada ya food vlogger yang seperti ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba tonton, Mas. Banyak variasi dan hasilnya besar loh dari Adsense.

      Hapus
  10. pertama lihat kirain di peri di negeri dongeng loh. Bisa mengubah banyak sayuran jadi masakan, bahkan bordirpun jago

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kreatif banget ya, dari bahan di sekitar bisa dijadikan aneka masakan enak. Ternyata kekayaan lokal ga kalah dari bahan-bahan impor kan, Kak?

      Hapus
  11. Bagus-bagus banget ya Mas video mereka. Nonton video semacam itu memang bisa bikin kita merenung, ya. Pinter yang bikin video. Gambar, alur, backsound, dll mendukung untuk bikin kita seperti ikut ke dalamnya. Hehe.
    Makasih sharingnya, Mas ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak DK. Mereka bikin konsep dan garap videonya maksimal banget. Kita jadi betah menikmati videonya ya. Apalagi berbeda budaya dengan kita di sini--jadi penasaran sampai akhir.

      Hapus
  12. Bikin konten yang kontinyu dengan berbagai keunikan itu sulit. Tapi sebagian orang yang memang sudah hoby dan sudah menjadi jobnya akan menarik.
    Salam kenal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Mas. Konsistensi itu berat, apalagi dibarengi dengan kualitas dan keunikan. kalau sudah berdedikasi dan jadi passion ya akhirnya menikmati prosesnya walaupun berat. Terima kasih sudah mampir.

      Hapus
  13. Saya suka nonton videonya Dianxi Xiaoge. Tapi makanan dia kebanyakan pedas. Nggak berani makannya. Iya, Indonesia sebetulnya kaya masakan dan bisa aja dibikin video begini. Tapi risetnya itu PR kalau kita nggak biasa membuat masakan² dari nol begitu. Kalau emang dari kecil biasa ambil kangkung di selokan dan memetik kelapa di pekarangan, baru bisa bikin video begini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau saya sih suka pedas, tapi ga nyoba bikin karena malas, hehe. Enakan nonton dan bayangin aja kayanya enak. Benar, Indonesia punya potensi untuk dieksplorasi. Memang kudu kuat riset dan presentasi harus total. Butuh personalitas yang solid buat tampil di video biar bagus.

      Hapus
  14. Trus aku penasaran donk pas lihat videonya liziqi itu yang ngeshoot siapa ya? Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dulu sempat dikerjakan sendiri, Mbak. Sekarang mah sudah pakai jasa videografer profesional. Makanya bagus kan hasilnya :)

      Hapus
  15. Desa tempat long mei mei dimana ya sejuk banget seneng deh liatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang jelas bukan di Indonesia, Kak :) Memang sejuk dan meneduhkan.

      Hapus
  16. Nama asli dari Long mei mei siapa kak dan tempatnya adem

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang tahu nih siapa nama aslinya. Coba bisa langsung ditanyakan lewat komen videonya, Kak.

      Hapus
  17. UNIK BUANGETT, aselik!
    Apalagi yg Laotai Arui, food vlogger yang boleh dibilang berbeda dgn yang lain. keren nih bisa sekalian dakwah ya doi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk Mbak tonton atau bikin kanal serupa, sekalian tahu bisa promosikan kuliner lokal.

      Hapus
  18. Keren-keren ya. Apalagi mereka bisa sekalian ngangkat budaya China. Bener tuh Pak, Indonesia kan kaya budaya. Coba ada Youtuber kayak mereka-mereka ini ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mestinya Indonesia mah bisa banget produksi konten kuliner yang unik begini. Di daerah-daerah kulinernya sangat khas.

      Hapus
  19. Aku suka sekali nonton youtubenya Li Ziqi. Bayanganku, damai sekali hidup seperti itu, bersahabat dengan alam, mengambil secukupnya, mengolah dengan baik dan menjaga keseimbangan sumber daya itu

    Baru tahu ternyata banyak vlogger lain yang seperti itu juga. Keren ih mereka, benar-benar mengelola secara profesional dan berbagi konten yang bermanfaat

    Semoga di Indonesia juga ada yang seperti itu ya. Kekayaaan alam Indonesia khan gak kalah sama Cina atau negara lainnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Mbak Arni. Indonesia enggak kalah kaya dibanding Tiongkok, sangat bisa bikin video di Youtube dengan tema yang sama tapi kulinernya kan khas banget di kita ini. Tinggal kemasannya aja yang dibikin ciamik. Bakalan keren!

      Hapus

Instagram