Pages

Yang Ingin Diperbaiki Tahun 2021 aka Semacam Resolusi

Bulan Januari sudah memasuki pekan ketiga. 2021 sudah hampir menuntaskan satu bulan. Saya belum tergoda menyusun resolusi karena ya entahlah setiap resolusi kadang menjadi daftar belaka tanpa memberi kekuatan yang bermakna. Akhirnya menjadi rutinitas tahunan yang kehilangan nyawa. Berikut ini beberapa hal yang ingin saya perbaiki pada tahun 2021, dengan harapan bisa lebih baik dan bermutu dibanding saat tahun sebelumnya. 

Saya tak menyebut resolusi, hanya semacam resolusi, sebab hal-hal ini sebenarnya sudah ada pada tahun 2020 silam dan ingin saya tingkatkan, ingin saya perbaiki agar kualitasnya menyentuh batas kepuasan. Bukan melulu dari kuantitas tetapi juga kualitas. Tidak harus berupa pencapaian materiil kan? Apa saja itu?


1 | Shalat lima waktu

Shalat menempati urutan teratas karena ini menurut saya lini yang cukup parah. Selama tahun 2020 akibat pandemi saya nyaris tak berjemaah di masjid. Sebaliknya, kami shalat di rumah dan biasanya malah malas berjemaah. Inilah PR terbesar saya tahun ini: memperbaiki frekuensi jemaah dan meningkatkan kekhusyukan, tidak terburu-buru atau shalat sekadar menggugurkan kewajiban.

2 | Active & Mindful Blogging

Saya ingin lebih aktif melakukan update tulisan untuk beberapa blog yang selama ini saya kelola. Bukan hanya blog utama, tapi juga blog sekunder dan terutama blog komunitas. Dengan demikian saya mesti memperbaiki manajemen waktu sehingga tidak sampai kewalahan, lebih-lebih membagi waktu untuk menulis artikel lomba. 

Dan yang paling penting, blogging harus mindful, harus purposeful, ada tujuan dan maksud yang jelas. Sebisa mungkin punya impact positif atau manfaat buat pembaca. Tidak hanya mengejar kuantitas atau yang membawa keuntungan materi saja, tapi lebih banyak konten positif sesuai blog ini awal dibangun yakni membagikan kisah inspiratif dari orang-orang biasa.

3 | Valuable contest

Saya ingin lebih selektif mengikuti lomba blog atau lomba menulis apa saja. Kalau bisa sih kuantitas meningkat tapi tetap selektif sesuai preferensi dan prinsip pribadi. Jangan sampai asal hantam, asal ikut karena hadiahnya besar atau menggiurkan. Sudah saatnya ikut lomba karena saya paham temanya dan benar-benar mendukung produk atau jasa yang dilombakan. 

Nah, jelas itu bukan lantaran gebyah uyah, ikut apa saja bahkan untuk penyelenggara yang melanggar aturan legal dan mengorbankan kemaslahatan umat. Pengin meraih keuntungan sih tak masalah, tapi ada batasan dan aturan yang harus dijaga. Enggak sembarang ikut-ikutan karena banyak yang membidiknya.

4 | Better Father

Saya merasa belum bisa mendampingi anak-anak dengan baik. Masih terpancing untuk marah, gampang emosional bahkan terhadap hal kecil yang tak bisa saya tahan. Jelas saya belum bisa sabar, belum bisa legowo dan menerima kenyataan saya sebagai seorang ayah. Hanya membanggakan prestasi atau keterampilan anak tanpa mau menerima sisi negatif yang belum sinkron dengan jiwa saya. Saya menghendaki hal ideal tapi tak berupaya melakukan perbaikan pribadi secara optimal. Itu PR besar, terutama memberikan reward yang sepadan buat duo Xi.

5 | More and deeper gratitude

Tahun 2020 terlalu banyak hal yang membuat saya marah. Rasanya apa saja terasa enggak benar di mata saya. Kenyataan terlalu pahit untuk saya anggap sebagai berkah. Tetangga julid, teman enggak beres, komunitas tidak keruan, masyarakat kacau, dan tata pemerintahan yang acakadut. Lebih-lebih pandemi yang belum usai sampai saat ini. 

Semua membuat tingkat stres semakin tinggi. Beban semakin menekan hati. Maka PR tahun ini adalah berusaha bagaimana lebih bisa melihat peluang atau sisi positif suatu hal. Tidak gampang terpancing isu atau keadaan yang tidak enak. Tidak mudah terbuai oleh pesona-pesona palsu yang sebenarnya tidak ada manfaatnya. Trivial, tidak substansial.

Harus lebih banyak yang disyukuri. Dan yang sudah disyukuri, maka rasa syukurnya mesti diperdalam, ditambah dengan perbuatan follow-up yang lebih berarti. Tak sekadar ucapan syukur tapi ada tindakan nyata yang mencerminkan kerelaan hati berbagi dan terus belajar. Pada banyak kasus sering kali saya malah menemukan keajaiban di luar dugaan dalam hidup, sungguh life beyond expectation.

Hanya 5 tapi tak mudah

Hanya lima daftar tapi sulitnya bukan main. Terbayang kerja keras yang harus saya tingkatkan. Sudah tampak bayangan untuk mengerahkan segala potensi agar memenuhi ekspektasi. Banyak belajar, banyak berjejaring, banyak berdoa, dan pasrah kepada Tuhan. 

Apa arti resolusi kalau tidak diimbangi dengan semangat belajar dan memperbaiki diri? Apa artinya tekad kalau tidak diikuti dengan keberanian untuk mengambil risiko, termasuk jika harus dibenci orang atau menjadi public enemy? Apakah relevansi resolusi bila tak ada gairah untuk lebih produktif?

Bagaiman dengan sobat doers? Adakah yang ingin dicapai tahun ini? Silakan bagikan di kolom komentar. Siapa tahu ingin meraup kesuksesan di dunia digital jadi bisa saling bersinergi dan mendoakan.


actioner

30 komentar:

  1. Jadi ikut merenung, apalagi ada tulisan better father, duu saya pun harus jadi better mother, belajar menerima segala kelebihan dan kekurangan anak kita, akh semoga bisa lebih sabar

    BalasHapus
  2. Samaaa, intinya hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Melakukan yang terbaik dan jangan lupa bersyukur. Terima kasih juga sudah saling mengingatkan.

    BalasHapus
  3. Aku pun engga nulis resolusi. Pengen banget tahun ini nerbitin buku lagi, kolaborasi aja dulu. Trus bagi waktu ngeblog dnh bikin blog planner yg bener. Sekarang ini ga ada plan euy...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Punya resolusi boleh, enggak juga boleh, ya kana Mbak? Yang penting hepi dan ga berhenti belajar. Yes!

      Hapus
  4. hmmm kalau ngeblog sih sekarang ini diusahakan rutin aja, sekarang juga lebih mencari arti ngeblog buat diriku. Mengukur kemampuan juga dan ngga ambisius sampe ngga mungkin tercapai. Secukupnya dansemampunya deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama, Mas. Ruitn nulis adalah PR besar buat blogging.

      Hapus
  5. Ahhh, saya harus menghela nafas membaca ini. Saya tahun ini sama sekali tidak membuat resolusi apapun. Ada beberapa kegagalan yang saya hadapi sehingga saya merasa daripada membuat sebuah janji mending membuat aksi sebanyak mungkin. Ini mungkin malah jadi resolusi saya juga ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mas. Kalau terlalu banyak rencana biasanya terus kebanyakan ekspektasi. Tanpa aksi yang nyata ya akhirnya hasil hampa. Jalani aja sambil optimistis.

      Hapus
  6. Mbakkk.. aku juga nih masih sumbu pendek banget. Resolusi tahun ini memanjangkan sumbu supaya nggak cepat marah atau kesal ke anak. Hehe. PR besar banget.

    BalasHapus
  7. mas rudi selalu inspiratif
    benar ya mas, aku juga g buat resolusi yang muluk muluk
    pengennya tahun ini bisa lebih banyak menebar manfaat dan lebih baik dari tahun sebelumnya
    Tetap semangat ya mas

    BalasHapus
  8. Meski 5 doang, tapi ngga doang juga nih menurutku.. beraaattt.. misalnya menjadi better father. Aku jadi merefleksi diri sendiri ni Om ... Jangan-jangan aku jadi ayah masih payah nih. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama kok, Mas. Butuh banyak belajar dan perbaikan. Yang penting semangat!

      Hapus
  9. Banyak sudah saya baca resolusi temen² bloger, tetapi br artikel Mas Rudi ini yg memuat resolusi ttg sholat lima waktu. Masyaallah patut diteladani ini, gak hanya resolusi duniawi semata yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena memang ibadah saya payah, Mbak. Mohon doanya, eh saling mendoakan ya.

      Hapus
  10. Ya tahun ini resolusiku gak muluk-muluk si mas, cukup mengembangkan blog, lebih produktif, dan jadi ibu dan istri yang baik. Walau begitu, itu pun butuh kerja keras hahaa.

    BalasHapus
  11. Kok saya jadi ketampar soal Valuable Contest ya
    Hahaha
    Bagiku kalau pas ada waktu dan bisa ikuti lombanya aku ikut meskipun saya akui masih butuh pemahaman

    BalasHapus
  12. Aku juga belum nulis resolusi, seringnya gak kekejar, heuheu. Iya mau memperbaiki hal sederhana sehari2 aja gak mudah. Yg jelas akhir2 ini kerasa banget aku kurang bisa jaga emosi termasuk sama anak yg masih kecil, haduh. Kudu byk belajar lagi manajemen emosinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dimulai dari yang mudah, yang kita sanggup perbaiki, Kak.

      Hapus
  13. Tertampar sih membaca postingan mas Rudi.. "memperbaiki diri" rasanya mudah ditulis tapi prakteknya tak semudah itu. Padahal dalam agama pun sudah dijelaskan bahwa orang yang beruntung adalah mereka yang hidupnya lebih baik dari hari sebelumnya.

    Semoga 5 hal yang ingin diperbaiki di tahun ini bisa semakin baik lagi ya mas. Semangaaat!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamin, terima kasih atas doa dan dukungannya, Mbak.

      Hapus
  14. Memperbaiki diri dan ibadah diperbaiki lagi, duh saya juga inginkan hal itu. Semoga dimudahkan ya kak perbaikan dirinya, aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga dimudahkan ya Kak, yang penting ada usaha.

      Hapus
  15. Tahun ini saya juga ga ada target resolusi,, yang penting bisa sehat fisik dan mental juga finansial menghadapi pandemi ini

    BalasHapus

Instagram