Pages

Kunci Kebahagiaan Sejati

Kunci kebahagiaan selalu dicari orang. Dari dulu hingga sekarang perburuan tidak pernah terhenti. Orang berjuang dan bersaing untuk menemukannya. Namun sejarah membuktikan bahwa hanya mereka yang tahu rahasianya yang bisa merebut dan memenangkan kunci yang diperebutkan.



Sebenarnya kata perebutan kurang tepat menggambarkan pencarian orang akan kebahagiaan sebab masing-masing orang memiliki perjalanan dan cara menempuhnya secara berbeda. Tidak ada aturan baku tentang kebahagiaan yang bisa didapatkan semua orang. Semuanya berganutung pada rumusan kebahagiaan yang diyakini.

Kebahagiaan sejati menurut Nabi

Nah, ada resep kebahagiaan hakiki yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw baik dalam kehidupan di dunia maupun kehidupan nanti. Resep ini tecermin dalam sebuah doa singkat yang sering beliau panjatkan untuk mengawali hari. Maka seyogianya kita pun meniru beliau saat memulai pagi dengan harapan bisa menjiwai semangat itu dalam berbagai aktivitas yang kita jalani.

Ilmu yang bermanfaat

Hal pertama yang Nabi minta kepada Allah bukanlah kekayaan yang banyak atau rezeki yang berlimpah. 

Rezeki yang baik

Hal kedua yang beliau pinta kepada Allah adalah rezeki yang baik. Ingat, bukan rezeki yang banyak atau duit berlimpah. Nabi menghargai setiap bentuk pemberian Allah, termasuk waktu luang dan kesehatan yang pernah beliau singgung dalam hadis pula. 

Rezeki tidak terpaku pada hal-hal bersifat materi belaka. Menjadi seorang muslim yang beriman adalah rezeki tertinggi, yakni hidayah yang tak ternilai harganya. Ditakdirkan bisa bersujud dalam shalat adalah rezeki tak terbantahkan keunggulannya. Harus disyukuri agar hidup tidak mendekati kekufuran dalam bentuk apa pun.

Dengan makna seperti itu, maka kita akan santai dan woles dalam mengejar rezeki. Rezeki tak harus banyak, tak harus berjibun hingga miliaran atau triliun. Kebaikan rezeki akan merambah dalam hidup sebagai keberkahan, itulah yang harus kita upayakan. Penerimaan rezeki berupa apa pun akan mendorong kita menjalani hidup penuh rasaya syukur tanpa merasa hidup adalah kompetisi. Hidup indah tecermin dalam wajah semringah.

Amal yang diterima 

Akhirnya, amal yang diterima adalah fokus yang harus kita minta. Bukan amal yang banyak, tapi amal yang baik dan didasari keikhlasan. Dalam sebuah hadis Nabi berpesan bahwa amal yang baik bukanlah amal yang banyak dilakukan melainkan amal yang kontinu dikerjakan walaupun jumlahnya sedikit.

Bagaimana agar amal bisa diterima? Ada dua patokan: harus ikhlas dan iitiba' Nabu atau mengikuti contoh Nabi Saw. Dengan cara seperti itu kita akan mampu memaknai kebahagiaan secara hakiki, bukan ikut-ikutan massa karena populer atau menjadi tren terkini. 

Boleh jadi gelombang dunia menggandrungi suatu hal sebagai perkara yang masif dan agung sehingga rugilah yang tidak mengikutinya. Namun kita punya prinsip bahwa kebahagiaan harus kita definisikan sendiri, bukan diatur atau dikendalikan orang lain. Sangat mungkin kita akan kecewa karena punya selera kebahagiaan yang sama tatkala hal yang kita sebut kebahagiaan itu tak terwujud.

Raihlah kunci kebahagiaan sejatimu sendiri, jangan mau orang lain yang mengemudi. 

actioner

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram