Melihat Li Ziqi masak memang membuat betah berlama-lama di depan laptop atau hape, menikmati kanal Youtube-nya yang memikat. Bukan cuma masakannya yang tampak nikmat, tapi cara membuatnya sangat unik dilengkapi dengan pesona dan kekayaan alam di tempat tinggalnya. Tak heran jika Li Ziqi seolah menyihir publik dunia; lewat parasnya yang cantik dan kepiawaiannya menghadapi bumbu-bumbu untuk diracik food vlogger Chinaini menyeruak mencuri perhatian warganet.
Li Ziqi memasak dengan penuh semangat dan passion yang tinggi.
Li Ziqi memasak
Kegiatan memasak sebenarnya biasa saja, tetapi di tangan Li Ziqi dara manis asal Sichuan mengolah bahan mentah menjadi makanan matang sungguh terlihat menawan. Bahan-bahan yang ia ambil dari sekeliling rumahnya, yang semua terlihat organik, ditambah cara memasak yang unik membuat kanal Youtube miliknya dibanjiri pelanggan (subscriber).
Yang tak kalah menarik adalah menu-menu yang ia tampilkan dalam setiap episode setiap pekan. Ada saja menu atau hidangan yang tak terbayangkan oleh saya sebagai penonton. Bunga, buah, dan umbi-umbian bisa disulap menjadi santapan lezat dengan tampilan memikat lewat proses yang elegan. Saya sebagai penonton hanya bisa terkesima seraya menunjukkan wajah terpukau gembira.
Melihat Li Ziqi masak membuat jiwa eksperimen berontak. Pengin mencoba resep serupa tapi apa daya diri ini sering dilanda kemalasan. Akhirnya menonton dan menonton lagi, sambil membayangkan kelezatan makanan dan kerumitan proses memasaknya. Ya pedas, ya segar, ya gurih--semua bergiliran tersaji di video Li Ziqi masak itu.
Bagaimana dengan sobat hudu? Adakah yang menyukai kanal Li Ziqi dan bahkan sering meniru resepnya? Saking populernya, banyak food vlogger China lainnya yang mengikuti jejak Li menjadi penampil di Youtube dengan gaya berbeda walau cenderung mirip.
Publik dunia sudah akrab dengan nama Li Ziqi, food vlogger China yang menangguk keuntungan konon mencapai 23 juta dolar per tahun berkat tayangan videonya tentang kehidupan pedesaan di Sichuan. Setiap unggahan video di kanal Youtube yang ia kelola selalu banjir pujian, baik berbentuk komentar maupun jempol (like). Videonya memang sangat unik, menampilkan keelokan hutan dan gunung di kampung halamannya yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, yakni Li dan sang nenek.
Membuat kertas dan minyak sendiri
Tak heran jika akun Youtube miliknya menarik 11,4 juta orang untuk menjadi subscriber. Dalam setiap video yang ia unggah setidaknya sekali seminggu, Li Ziqi menunjukkan kepiawaiannya memasak dari bahan-bahan di sekitar dengan bantuan alat-alat tradisional. Self-sufficiency benar tecermin dalam setiap fragmen. Membuat kertas sendiri, menganyam topi dari jerami gandum, dan membuat minyak hanyalah tiga dari sekian keterampilan yang pernah ia pertontonkan. Semuanya banjir pentonton dan komentar.
Sebagai food vlogger China yang sukses, Li Ziqi bukan hanya menggarap video di Youtube dengan serius dan profesional. Akun media sosialnya pun dikelola dengan sungguh-sungguh sehingga ramai penggemar. Terbukti dengan fanpage di Facebook yang menuai 3,5 jutaan follower dan 2,3 jutaan like. Belum lagi follower di Twitter yang mencapai 43,3 ribu akun. Engagement di medsos pun bagus, senantiasa sesak dengan komentar, like, dan share.
Li bergabung di Youtube sejak 22 Agustus 2017 dan kini telah mencatatkan 1.564.512.383 view. Wow, 1,5 miliar sungguh angka yang fantastis untuk ukuran orang yang bukan berlatar belakang selebriti. Dia menyeruak berkat videonya yang unggul, yang hingga kini telah dibukukan sebanyak 112 video di Youtube. Bukan karena kontroversi atau prank yang merugikan. Orang dengan senang hati membagikan informasi tentang dirinya di media sosial. Itulah sihir Li Ziqi.
Food vlogger China yang tak kalah unik
Selain Li Ziqi, rupanya ada beberapa food vlogger China lain yang layak ditonton. Menariknya, lima food vlogger berikut ini juga berjenis kelamin perempuan, tak satu pun laki-laki. Setidaknya sejauh ini belum saya temukan food vlogger China yang lelaki. Kalaupun ada Youtuber pria yang mengangkat masakan Cina, mereka nonpribumi alias orang asing seperti akun The Food Ranger dan Mark Wiens. Itu pun tidak spesifik hingga proses memasak dengan tangan sendiri, hanya sebagai penikmat.
Berikut ini lima food vlogger cewek asal Tiongkok selain Li Ziqi yang saya urutkan berdasarkan jumlah subscriber di akun Youtube mereka masing-masing. Saya tak bermaksud membandingkan kualitas video atau konten yang mereka tayangkan, apalagi jumlah pemasukan. Yang jelas, Li Ziqi memang membawa angin segar berupa inspirasi bagi gadis Cina lainnya untuk mengabarkan pada dunia tentang tempat tinggal dan budaya mereka salah satunya lewat makanan dan kekayaan alam sekitar.
1 | Dianxi Xiaoge
Dianxi Xiaoge adalah moniker alias nama panggung yang dipilih oleh food vlogger cantik ini. Menurut penuturannya dalam wawancara bersama reporter Goldthread Clarissa Wei, nama aslinya adalah Dong Meihua dan kini ia bermukim di daerah bernama Dianxi. Sementara Xiaoge terdiri dari dua kata xiao yang berarti kecil dan ge yang bermakna adik. Ia berpendapat xiaoge terdengar pemberani ketimbang xiaomei (adik perempuan) yang mungkin terdengar cemen.
Dong Meihua mengaku berasal dari Yunnan, sebuah provinsi di Cina selatan. Seperti tampak dalam video-videonya, ia menceritakan bumbu-bumbu lokal, atau produk setempat yang khas, dan tentu saja kuliner yang menunjukkan cita rasa Yunnan. Sumber inspirasinya berasal dari menu-menu keseharian. Itulah yang ia unggah setiap Rabu sejak bergabung di Youtube tanggal 25 Juli 2018 atau setahun setelah akun Li Ziqi aktif.
Banjir view dan follower medsos
Dengan perolehan total 1,3 miliar view dan 5,5 jutaan subscriber, akun Dianxi Xiaoge pun menjadi buah bibir di jagat maya tentang potensi pendapatannya. Sebuah sumber menyatakan penghasilannya mencapai 5 juta dolar per tahun. Yang jelas, akun media sosialnya cukup padat. Fanpage-nya di Facebook memanen 766 ribuan like sementara akun Instagram meraup 154 ribu follower dengan 0 following. Nama Dianxi Xiaoge pun meroket dan segera disandingkan dengan Li Ziqi yang terlebih dahulu populer. Setidaknya dalam jumlah video yang ditayangkan di Youtube, Dianxi membukukan total 182 video, jauh melampaui Li Ziqi.
Dong Meihua selalu tampil percaya diri di depan kamera dengan sesekali menyapa tetangga atau orang dekat sebagai ciri khasnya. Dramanya memang tak sebanyak Li Ziqi. Ia tampak terampil menyiapkan bahan sekaligus memasaknya, sama seperti Li. Ditemani anjing besar berjenis Malamute dalam setiap aksinya, Meihua seolah mampu menembus batas dan jarak geografis sehingga penonton merasa bersatu dalam tayangannya—memahami budaya Cina lewat kekayaan lokal dan cara mengolahnya.
Berhenti jadi polwan
Meihua memutuskan pindah ke tempatnya saat ini pada tahun 2016 karena ingin merawat sang ayah yang kesehatannya kian menurun. Demi misi mulianya, ia pun rela melepaskan pekerjaan sebagai polisi di Provinsi Sichuan, yang tak jauh dari perbatasan dengan Yunnan. Jangan-jangan ia dan Li Ziqi saling kenal ya karena Li tinggal di Sichuan, hehe.
Mulai merekam menggunakan kamera ponsel, Dong menyadari kekeliruan demi kekeliruan dalam membuat video. Mulai dari gambar yang overexposed, underexposed, hingga kamera yang bergoyang. Namun itu dulu, sekarang sudah berubah seiring bertambahnya pundi-pundi penghasilan sehingga peralatan tempur pun semakin memadai ditambah semangat belajar dan memperbaiki diri.
“Makanan-makanan itulah yang menemaniku tumbuh,” ujar Dong Meihua tentang alasan mengangkatnya sebagai materi video. Mungkin semacam melodi memori ke masa kecil yang menyenangkan. Sekaligus melestarikan kuliner daerah yang bisa saja punah jika tidak dipraktikkan oleh generasi masa kini. Dia mengaku timnya harus bekerja mulai pukul 6 atau 7 pagi dan baru berakhir jam 11 malam. “Kadang ada juga pas masak sebuah menu ternyata gagal, jadi harus masak lagi deh.”
Sungguh perjuangan berat yang kini membuahkan hasil yang nikmat.
2 | Wild Girl
Food vlogger China berikutnya tak kalah populer, setidaknya dilihat dari jumlah subscriber yang mencapai 199 ribu dengan unggahan total 72 video dan 37 jutaan view padahal baru setahun bergabung di Youtube yakni sejak 27 Juli 2019. Berbeda dengan rekan vlogger senegaranya yang mengadopsi nama Tiongkok, ia memilih moniker berbahasa Inggris, Wild Girl. Mencerminkan kebebasan dan kemandirian, mungkin begitu pesan yang ingin disampaikan.
Terhadap sebuah video yang diunggahnya, ia dituding telah meniru Li Ziqi tapi segera disanggah oleh komentator lain bahwa langkah itu sah-sah saja. Banyak sudut dan kekayaan Tiongkok yang bisa digali, dan kehidupan setiap orang itu unik meskipun mirip. Demikian dalih mereka. Meniru atau tidak, silakan tonton sendiri dan nikmati kanalnya di Youtube.
3 | Laotai Arui
Laotai Arui adalah food vlogger ketiga yang boleh dibilang berbeda di antara keempat teman senegaranya. Ia berbeda karena jelas menyatakan sebagai muslimah sehingga menjamin setiap masakan yang ia tampilkan halal dimakan. Menurut pengakuannya di akun Youtube, Laotai berarti old lady. Mungkin bisa disamakan dengan grandma atau nenek karena pemeran yang muncul di kanal ini sudah berumur.
Namun itu sama sekali bukan masalah. Terbukti ia berhasil menghimpun 6,7 jutaan view di Youtube lewat 50 video yang didukung oleh basis penggemar sebanyak 111 ribu subscriber. Dilihat dari tanggal bergabung di Youtube yakni 29 Januari 2010, Laotai Arui mestinya bisa mengoleksi video lebih banyak dibanding Li Ziqi atau Dianxi Xiaoge. Namun inilah uniknya: ia selalu bersemangat dan makin konsisten mengunggah vlog setiap Rabu dan Sabtu waktu Beijing. Demikian janjinya di akun Youtube.
Sayang sekali ibu asal Yunnan ini tidak mengembangkan fanpage khusus di Facebook melainkan sebuah akun biasa yang butuh konfirmasi saat orang lain ingin menjadi temannya. Akun FB-nya tercatat hanya berteman dengan 900 orang yang boleh dibilang minim untuk ukuran Youtuber dengan subscriber yang banyak. Barangkali dia lebih fokus di Youtube untuk memperkenalkan keindahan dataran tinggi Yunnan yang dihuni begitu banyak grup etnik, terutama etnik-etnik minoritas. Siap menonton videonya memasak hidangan talas yang lezat?
4 | Yang Dawan
Tanggal 14 Juli 2019, atau 10 hari sebelum Wild Girl membuat akun di Youtube, akun bernama Yang Dawan telah lebih dahulu mendaftar di kanal yang sama. Kini akun gadis ceria asal Hunan ini telah mengunggah 24 video yang diganjar dengan total 3,5 jutaan view dan diikuti oleh 41 ribu subscriber.
Walau jumlah pelanggan tak sebanyak milik Wild Girl, tetapi Yang Dawan berjanji mengunggah video setiap hari Senin dan Jumat dengan konten khas pedesaan Hunan yang akrab dengan aroma nenek. Hunan adalah sebuah provinsi di Cina bagian tenggara antara pegunungan Nan Ling dan pegunungan Chang Jiang yang dikenal sebagai penghasil kayu dan sumber mineral berharga.
5 | Long Meimei
Akhirnya Long Meimei atau si dragon sister berada di urutan terakhir food vlogger China dari segi jumlah subscriber. Dalam akun Youtube-nya Long Meimei mengaku bahwa orang-orang di daerahnya cenderung suka pada self-sufficiency atau merasa cukup dengan apa yang tersedia di alam sekitar. Tak banyak yang bisa diceritakan tentang adik kecil ini selain lewat tayangan video yang sudah diunggah sebanyak 89 buah.
Video-video itu mampu menggerakkan 606 orang untuk menjadi subscriber. Bergabung sejak 21 Mei 2018 atau dua bulan sebelum Dianxi Xiaoge aktif, Long Meimei kini berhasil meraih 112 jutaan view di Youtube dan 712 follower di fanpage Facebook. Bravo, sista! Semoga tetap semangat dan konsisten membagikan kabar gembira dari desamu.
Senandika dan ide serupa
Tulisan ini tak hendak membandingkan kelima vlogger atau Youtuber, entah dari segi mutu video atau pendapatan. Lebih dari itu, ini menjadi semacam pengingat bagi masyarakat modern bahwa ada kehidupan lain selain gemerlap peradaban modern dan gempita teknologi canggih yang dalam kadar tertentu kadang begitu kita ‘sembah’ padahal sebetulnya menggerogoti kepribadian kita—menciptakan kesunyian yang tak bisa kita suarakan. Lewat tayangan-tayangan sederhana bernuansa pedesaan yang mereka unggahlah kita seolah bercakap dengan diri kita semasa kecil.
Begitu sekian video tuntas kita tonton, mungkin kita seketika membayangkan tungku-tungku tanah liat di dapur berdinding gedek yang berpijar merah dengan serbuk gergaji, membakar kuali-kuali besar berisi ketupat atau menu-menu penuh kenangan. Mungkin tercipta solilokui atau senandika yang memberi kesempatan bagi kita untuk melakukan monolog sebebas dan sejujurnya tentang arah dan tujuan, tentang arti sukses dan kemajuan, tentang kenangan yang harus kita maknai sendiri.
Tentang tempat-tempat yang layak kita sebut rumah, entah berupa gubuk sederhana ataupun apartemenmewah di tengah kota seperti Surabaya. Pada akhirnya, semua bukanlah soal kepemilikan atau ketiadaan, melainkan kesanggupan untuk mensyukuri apa yang terjadi dengan pemaknaan sesuai hati nurani.
Ada yang punya ide bikin akun serupa food vlogger Chinaitu versi etnik Indonesia?