Pages

Menjawab dengan Karya: Kiat Sukses Ngeblog ala Ani Berta

Saya tak pernah menduga akan menggeluti blogging hingga kini bahkan sebagai sumber rezeki atau pendulang rupiah yang utama. Semula saya hanya menuangkan hobi menulis di platform WordPress atas ajakan seorang teman tahun 2011 silam. Bertambah teman dan pendapatan lambat laun saya rasakan, di antaranya berasal dari hadiah kemenangan lomba blog.

Peluang terbuka dengan mencoba

Salah satu inspirasi ngeblog dan ngelomba saya dapatkan dari Ani Berta, perempuan produktif yang kini masih aktif sebagai bloger dan pengelola sebuah komunitas blogging terkemuka. Sebagai bloger yang meraup keuntungan lewat lomba, saya sangat terbantu oleh salah satu status Ani di akun Facebook-nya suatu kali, entah tahun berapa, yang kira-kira berbunyi:

Pencapaian dalam sebuah kompetisi tak harus menang tapi disarankan untuk tidak pernah menyerah.

Dengan kesadaran seperti ini, saya sering diuntungkan dengan berbagai kemenangan lomba yang tentu saja berkontribusi pada ekonomi keluarga. Semua berawal dari keberanian mencoba. Dengan mencoba, saya jadi punya peluang untuk menang atau gagal. Saya memang tak akan gagal dengan tak mencoba, tapi kesempatan menang jadi melayang. Jadi harus siap gigit jari ketika daftar pemenang diumumkan sementara saya cuma bisa mengiri lantaran tak berani mencoba.



Ini juga terjadi pada anak sulung saya yang berani mencoba ikut lomba doodle tahun lalu. Meskipun tak menang dalam kompetisi tersebut, tapi gambar yang ia hasilkan diminati dan dibeli oleh seorang teman dosen di Jepang. Jika dia menyerah sejak awal, niscaya gambar tak akan pernah ada sehingga peluang nasib dibeli pun sirna.

Inilah pentingnya menjajal peruntungan jika ada kesempatan. Keberanian mencoba akan membuat peluang terbuka. Itu hukum alam yang tak bisa dibantah. Sama seperti kiprah wanita yang akrab disapa Teh Ani ini. Sejak ngeblog tahun 2008, perjalanannya terus mengalami akselerasi hingga menjadi saat ini.

Terus belajar agar berpijar

Itu semua berkat semangat belajar dan ketekunan perempuan yang lahir dan besar di Bandung ini. Meski berlatar pendidikan akuntansi, ia terus melecut diri untuk menulis dan menulis karena menyadari dirinya punya ketertarikan pada dunia tulis menulis. Dari blogging dan dunia menulis ia mengaku mendapatkan banyak hal yang bisa ia gali misalnya peluang untuk berkembang.

Keseriusannya belajar terlihat dari keputusannya untuk berkuliah lagi pada strata 1 di The London School of Public Relation (LSPR) dengan mengambil jurusan Marketing Communinations. Ia sadar betul bahwa kemajuan teknologi informasi membawa tantangan sekaligus peluang yang bisa dimanfaatkan untuk berkembang, salah satunya bisa dioptimalkan lewat bidang marcomm.

Dari spiritnya itulah muncul peluang demi peluang, mulai dari kemenangan lomba blog hingga perjalanan ke berbagai kota dan menjadi pembicara pada acara-acara penting. Boleh jadi kutipan favoritnya "fighting never ends" turut membentuk semangatnya yang membuncah.  

Belajar dan berjejaring adalah kunci berkembang di era saat ini. (Foto: dok. Ani)

Melesat dengan manfaat

Gerak langkah Teh Ani mengingatkan saya pada seorang Kiki Handriyani yang sosoknya pernah saya tulis di blog ini. Sama-sama single parent, baik Ani maupun Kiki punya gairah belajar yang tinggi dan dorogan kuat untuk berbagi dengan sesama melalui wadah komunitas. Jika Kiki mengelola komunitas Blomil, maka Teh Ani sudah kondang dengan ISB atau Indonesian Social Blogpreneur.

Lahirnya ISB tak bisa dipisahkan dari keputusan Ani pada tahun 2010 untuk memonetisasi blog ketika sebuah agency membuka peluang bagi bloger untuk menerima campaign dari brand. Hobi menulisnya menemukan momentum ketika sebuah portal online menawarkan platform khusus blogging yang kemudian menjadi surga bagi Ani dalam menuangkan gagasan dan pengalaman. 

Pengalaman dan jam terbang itulah yang kemudian melahirkan komunitas ISB. Komunitas ini didirikan pada tanggal 1 Mei 2016, semula digagas dalam bentuk grup Facebook sebagai ajang para bloger untuk saling berbagi informasi baik event, lomba, maupun workshop seputar blogging. Seiring waktu berjalan, muncullah permintaan dari banyak narablog untuk punya wadah tertentu sebagai cara untuk dapat memanen benefit sekaligus berjejaring melalui aktivitas ngeblog.  

Ani, Liswanti, dan Riri--sosok penting bagi ISB (Foto: dok. Ani)

Menjadi agen perubahan

ISB lambat laun kian dikenal oleh bloger dan diperhitungkan oleh banyak brand. Tawaran kerja sama pun berdatangan. Dibantu Liswanti Pertiwi dan Riri Restiani, Teh Ani pun makin mantap menjalankan ISB yang bukan hanya ingin mengedukasi bloger tetapi juga mendorong mereka agar menjadi agent of change bagi lingkungan sekitarnya. Jika setiap komunitas punya visi dan program nyata seperti ini, maka kita optimis Indonesia bisa maju karena masyarakat digerakkan oleh energi yang positif dan dinamis salah satunya berasal dari ISB.  

Keputusan Ani untuk menggeluti blogging dan dunia menulis terbukti menjadi pilihan tepat yang memberi dampak positif bagi kehidupannya. Menekuni profesi sebagai bloger membuatnya memiliki fleksibilitas waktu sehingga tetap dapat menemani putri semata wayangnya yang kini sedang menempuh kuliah di Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya, Malang. 

Ani mengaku bahwa blogging telah mengantarkannya untuk mempelajari keterampilan baru seperti memotret dan mengasah skill lama yaitu keterampilan menulis. Yang tak kalah penting, ia merasakan peningkatan pada kemampuan public speaking dan terutama networking atau berjejaring. 

Kunci sukses blogpreneur

Ani memang produktif sebab saat ini ia menjalani peran sekaligus. Selain sebagai seorang ibu, ia juga sibuk sebagai penulis freelance, konseptor untuk beberapa brand, mengajar workshop blog dan tentu saja mengurus komunitas ISB.

Lalu apa kunci sukses blogging ala Ani Berta? Konsistensi adalah kunci utama. Tidak harus update konten setiap hari, bisa seminggu dua kali atau tiga kali agar pembaca tetap tidak merasa kehilangan akibat tidak menemukan pembaruan konten di blog. 

Kedua, bloger harus mau menjalani proses jika serius ingin menggeluti jalan hidup sebagai blogpreneur. Mi instan saja perlu dimasak dan butuh proses, maka bloger harus mau bersusah payah mengambil jalan perlahan untuk menimba keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan. Setuju?

Ketiga, optimalkan konten, terutama dari segi kualitas. Ani mengingatkan pada ungkapan yang sudah lazim di kalangan bloger:

"Content is the king, content sharing is the queen." 

Dalam hal ini hindarilah menulis hal-hal yang bukan menjadi bidang kita sehingga berujung sekadar meng-cover berbagai tema tapi ternyata menyalin dari sumber-sumber lain tanpa dukungan kepakaran. Jadilah diri sendiri agar punya identitas sebagai pembeda yang autentik. 

Jangan lupa membagikan konten di media sosial untuk mendapatkan pembaca dan coverage di mesin pencarian. Sebagus apa pun konten yang kita hasilkan akan percuma jika tidak memiliki pembaca yang akan memetik manfaatnya.

Kiat keempat adalah memperluas jaringan. Perkuatlah portofolio sebagai bekal untuk ‘menjual diri’ melalui konsistensi dan skill yang terus ditingkatkan. Dengan cara seperti ini personal branding bisa terbentuk dan networking bisa terbangun yang akan membantu kita lebih mudah menemukan saluran rezeki. Portofolio menjadi semacam pijakan, punya karya yang dilalui dengan proses--bukan melulu menikmati hal instan seperti bloger kawakan. 


Kiat kelima adalah semangat berbagi manfaat. Ini bisa saya simpulkan dari perjalanan awal Teh Ani, waktu saya kenal di Bobo Fair tahun 2012 dan berjumpa lagi di sebuah event di Flavor Bliss tahun 2015. Saya pribadi mengamati perubahan yang signifikan, baik dari kemampuan berbicara, menulis, dan mengelola komunitas dari saat dia aktif sebagai bloger di blogdetik. Perubahan dan capaian besar itu ia peroleh berkat ketekunan belajar dan motivasi untuk berbagi manfaat dengan sesama.
  
Patut diduga pengalaman kerja yang pernah ia miliki turut memberikan pengaruh pada kesibukan yang ditekuni saat ini, yaitu blogpreneur. Ia meyakini bahwa karyawan harus punya rasa memiliki atas perusahaan tempat ia bekerja, berusaha menjaga nama baiknya, jujur dan total dalam berkarya. Nilai itulah yang akan terus ia bawa dalam profesi apa pun sebagai habit yang baik dan perlu dipupuk, termasuk oleh seorang blogpreneur.

Balaslah dengan karya

Maka ketika kekalahan atau kegagalan mendera, jangan berputus asa. Setiap menghadapi posisi down dalam hidup, apa pun bentuknya, coba sikapi dengan menerima secara terbuka dan akuilah bahwa kita memang sedang kecewa. Begitu pesan Ani. 

"Setelah itu pikirkan bahwa life must go on dan jadikan diri kita berharga dan bermanfaat buat orang lain, in syaa Allah akan pulih lahir batin. Sibukkan juga dengan karya-karya yang banyak sesuai dengan apa yang dikuasai." 

Perempuan yang mengidolakan sosok Nabi Muhammad Saw ini yakin bahwa kesulitan itu hadir untuk menempa. Jangan sekali-kali menjadikan cemoohan orang sebagai batu sandungan untuk berkarya. Alih-alih marah atau terhenti, pastikan kita terus melangkah dan menghasilkan karya terbaik sesuai kemampuan. 

Saat ditanya apa cita-cita dan harapan yang masih ingin diwujudkan, Ani yang punya hobi membaca, memasak, dan traveling pun menjawab singkat, "Lulus kuliah dan ngajar di kampus di masa tua." Ini membuktikan bahwa ia tak ingin berhenti belajar dan membagikan pengalaman.

Belajar dan berjejaring mengantarkan Ani Berta menjadi pembicara di mana-mana. (Foto: dok. Ani)


Memang bisa tetap menjalani bidang yang disukai pada masa tua adalah idaman banyak orang, dan itu bisa dimiliki oleh siapa, bukan hanya Teh Ani Berta. Jika ingin menggeluti dunia blogging secara serius sebagai seorang blogpreneur, jangan enggan belajar, menambah skill dan portofolio, serta memperluas jaringan sebagai ikhtiar mendapatkan peluang. 

Yang paling penting adalah menerima diri dengan penuh rasa syukur tanpa membandingkan atau malah merasa iri dengan kehidupan atau capaian orang lain. Happy blogging, sobat doers! Di mana pun Anda menulis, di rumah sederhana di pedesaan ataupun apartemen mewah di kota besar, jangan lupa untuk terus berkarya sebab karyalah yang akan berbicara.

actioner

36 komentar:

  1. Teh Ani memang daebaak
    Tangguuhhh dan setrong.
    Determinasi luar biasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Daebak pisan memang, single mom tangguh yang menginspirasi.

      Hapus
  2. Mbak Ani Berta ini memang sangat inspiratif. Aku pernah ikut acara beliau. Keren sekali. Aku ingin mengikuti jejak beliau. Terus produktif berkarya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Blogpreneur sejati ya, contoh sosok from zero to hero.

      Hapus
  3. Teh Ani Bertha sosok yang inspiratif. Kiat-kiatnya ini berguna banget bagi blogger supaya sukses juga dalam menekuni dunia blogger. Jadi semangat makin mengembangkan diri nih setelah baca ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo semangat, Kak, kita yang muda kudu lebih semangat!

      Hapus
  4. Setuju dengan kunci sukses blogging ala Mbak Ani. Kita jangan bosan untuk belajar. Nambah skill masih PR buatku juga. Yang penting coba, usaha dulu ya, bukan menyerah

    BalasHapus
  5. Kiat-kiat dan kunci sukses ngeblog ini membantu banget buat kita untuk semakin semangat menekuni dunia blogger. Wajib di terapin nih kiat-kiatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau serius mau dapat cuan dan berkembang sebagai blogpreneur, wajib ikuti langkah Teh Ani :)

      Hapus
  6. Masyaallah cita-cita nya justru mengajar di kampus di masa tua ya. Salut saya. Memang Teh Ani salah satu blogger panutan yg terlihat ga berhenti belajar meskipun ibaratnya udah berada di puncak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat belajar memang kuncinya, Mbak Dian.

      Hapus
  7. Teh Ani Berta, Alhamdulillah beberapa tahun ikut acara blogger dengan pemateri Teh Ani Mbak Shinta Ries. Salut sama Teh Ani, konsistensi ngeblognya dan spirit untuk senantiasa belajar dan berproses sepanjang waktu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Konsistensi ini barang langka, mudah diucap sulit dilakukan.

      Hapus
  8. Awal banget belajar monetisasi ya sama Teh Ani. Ciri kuatnya teteh yaitu content is the king dan networking. Salut!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku kali pertama dapat job berbayar juga dari Teh Ani kayaknya hehe....

      Hapus
  9. Mbak Ani
    Sosok yang humble. Dari beliau pertama kali tau monetize blog tahun 2014.Terima Kasih Mbak Ani

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, banyak kan yang mengaku terbantu. :)

      Hapus
  10. Aku sering banget patah arang kalo kalah lomba terus kaya ngambek males ikut lomba lagi, tapi dilain hari aku semangat lagi, begitu terus repeat. Dari tulisan ini aku kaya di komporin lagi, jadi pengen berusaha utk istiqomah mengasah kemampuan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalah lomba wajarlah Kak kalau down tapi jangan lama-lama. Masih banyak kesempatan kok, yang penting jangan malas mencoba. Buktikan!

      Hapus
  11. Makasih kang Rudi buat ilmu dan sharing ngeblog nya ini. Aku jadi ikutan tersulut banget. Semoga bisa jadi blogger yang berkualitas diriku aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo semangat terus ngeblog, Nyi. Peluang terbuka hanya ketika kita mulai dan tekun berusaha. Yeah!

      Hapus
  12. Teh Ani ini memang semangat belajar dan berbaginya luar biasa, kita semua bisa lihat lah ya.. ini jadi salah satu pelajaran yg terus-menerus ada di depan mata, agar kita bisa juga melakukan hal seperti itu. Inspiratif banget emang teh Ani ini.
    Trus dari tulisan ini aku juga banyak dapet wawasan baru. Thanks for sharing, Mas Rudi :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Suka berbagi dan semangat belajar memang Teh Ani, Mbak DK.

      Hapus
  13. Jadi inget waktu awal ngeblog dibilang kurang kerjaan, eh waktu pada tau blog menghasilkan langsung pada pengin hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata sekarang dipandang penting dan menghasilkan cuan ya Mas.

      Hapus
  14. Teh Ani pernah cerita bisa beli rumah dari hasil ngeblog. Luar biasa perjuangannya, ngga mudah pasti.
    Dan memang benar, kita ngga akan pernah tahu sesuatu pekerjaan/ bakat itu cocok atau tidak untuk ditekunj sampai mau mencoba, terus belajar, mau bangkit ketika jatuh.
    Btw, aku batu tahu mba Kiki ini, pengen main ke blognya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup, kalau langsung dibilang ga cocok padahal belum dicoba dengan jatuh bangun ya mana tahu kan, Kak. Salut memang sampai bisa beli rumah dan membiayai anaknya kuliah loh.

      Hapus
  15. Luar biasaaa .. so insightfull mas Rudi :)
    Jadi ingat dulu kenal Teh Ani Berta si acara Detik, memang teh Ani sosok yang pantang menyerah
    Dan ingin terus maju :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, Mbak Oline. Memang dulu aktif banget di blogdetik kan....

      Hapus
  16. Saya juga kenal dgn mba ani berta. Beliau wanita smart dan pantang menyerah.perlu dicontoh mmg

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mau belajar dan semangat berbagi luar biasa....

      Hapus
  17. Namanya sudah dikenal dari kalangan blogger maupun brand. Aku juga selalu melakukan hal yang sama, menjawab semua kenyinyiran dengan karya yang konstan dan sustain. Dari karya yang baik kita akan semakin dikenal juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul itu, Kak. Ngapain baper, mending bikin karya biar rezeki santer hehe. Cuan lewat tulisan, kenapa enggak?

      Hapus
  18. "Content is the king, content sharing is the queen" asyikkkkk
    mba berta tolong dong sekali-sekali buat webinar bahas terkait blogpreneur hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga terpacu untuk belajar terus ya Ka....

      Hapus

Instagram