Pages

Orang Terpandai di Dunia

Waktu SMP kelas 2 saya sempat ikut tes IQ untuk kali pertama. Hasilnya lumayan, di atas rata-rata, kalau tak salah 113. Konon skor rata-rata adalah 100 sehingga semakin besar skor yang dicetak semakin cerdas pula orang itu. Namun satu hal yang perlu dicatat, signifikansi tes IQ atau Intelligence Quotient masih belum bisa dipastikan.

Singkat kata, besar atau kecil skor dalam tes IQ belum tentu menunjukkan kepandaian seseorang. Seandainya sewaktu Wolfgang Amadeus Mozart dan Charles Darwin masih hidup sudah ditemukan metode tes IQ, mereka terbilang sangat genius karena skornya diperkirakan mencapai 160-170. Wow banget kan?

Wanita terpandai di dunia, Marilyn vos Savant, dengan IQ 228 saat umur 10 tahun! (Sumber foto: indozone dot id)

Maka dunia pun terkagum ketika ada seorang anak berumur 10 tahun yang IQ-nya mencapai 228 yang berarti puluhan poin melampaui para genius yang kita kenal selama ini. Dialah Marilyn vos Savant, wanita kelahiran tahun 1946 yang kemudian mengenyam perkuliahan di Washington State University. Sayangnya Savant tidak bertahan lama di kampus karena bosan dengan kehidupan akademik.

Memilih jadi penulis

Hanya dua tahun ia berkuliah karena lebih terobsesi menjadi penulisan. Ia lalu menggeluti bidang keuangan dan investasi. Dalam waktu lima tahun dia ternyata mampu mengumpulkan cukup uang untuk menekuninya obsesinya sebagai penulis penuh waktu. Dia pun menelurkan buku pertamanya tahun 1990 berjudul Brain Building: Exercising Yourself Smarter.

Sejak saat itu, dia berhasil menerbitkan lebih dari 20 buku yang kemudian diterjemahkan ke dalam banyak bahasa asing. Salah satu bukunya yang fenomenal adalah Growing Up: a Classic American Childhood di mana ia menuturkan bahwa peluang anak-anak untuk sukses di masa depabln akan meningkat jika mereka memiliki tujuan yang jelas sejak belia. Yang paling penting, masih menurut Savant, kekalahan adalah kondisi sementara. Yang berbahaya adalah menyerah karena itu dapat membuat kekalahan menjadi langgeng.

Pada akhirnya, bukan soal pintar tidaknya penulis, melainkan bagaimana kita memahami realitas dan menempatkannya secara proporsional agar tidak membahayakan langkah kita menuju kesuksesan. Dengan ikhtiar dan doa, kerja keras akan membuahkan peluang yang positif. Seperti yang kita sering dengar, hasil tidak akan mengkhianati proses. Setuju?

actioner

2 komentar:

Instagram