Pages

Jurus Produktif Meraup Rezeki di Tengah Pandemi

  

“Terharu banget … ada kenalan yang ternyata udah ga punya makanan sama sekali. Duit apalagi. Udah dari kapan makannya bihun digoreng gitu aja, pakein kecap.

Begitulah cuitan Mbak Nunik, teman sesama bloger yang juga penulis saat mengomentari program Canthelan yang saya unggah dalam utas di Twitter akhir September lalu. Ia merasa prihatin setelah mendengar kenalan yang sudah seperti keluarga sendiri tapi tak bisa makan nasi selama beberapa hari. Di rumahnya ia masih bisa makan teratur padahal jarak rumah mereka hanya sekitar 1 kilometer di daerah Jakarta Timur.

Berikut ini cuitan lengkapnya. Kenalannya itu habis terkena PHK sehingga terputuslah sumber ekonomi untuk sementara waktu, begitu mendadak.

Ini menunjukkan bahwa pandemi memang berdampak sangat parah terhadap daya beli masyarakat dari segi ekonomi. Wabah Covid-19 yang sudah 7 bulan mendera dunia memang mengubah pola kehidupan normal sebelumnya. Pola interaksi dan cara mencari uang pun berubah. Namun memasuki era new normal atau kelaziman baru, jangan sampai kita kehilangan semangat sehingga produktivitas runtuh dan mengancam terpenuhinya kebutuhan ekonomi.

Jurus Produktif Selama Pandemi 

Adaptasi sangat dibutuhkan agar kita bisa bertahan. Produktivitas harus kita pertahankan sebagai bekal mewujudkan kebutuhan selama tinggal di rumah. Wabah memang sangat memukul lini-lini kehidupan kita cukup parah, tapi pandemi tak perlu jadi penghalang kita untuk tetap berkarya dan bahagia. Coba deh beberapa jurus produktif berikut ini.

 #1 Tentukan prioritas

Para pakar manajemen sering mengingatkan bahwa produktivitas tergantung dari kemampuan kita dalam menyusun daftar target menurut skala prioritas. Kejelian mengatur skala prioritas akan menghemat tenaga, waktu, dan sumber daya lain yang kita miliki.

#2 Manajemen waktu

Ini problem manusia modern, apalagi bagi saya yang memutuskan hidup sebagai full-time blogger. Tanpa manajemen waktu yang baik, mustahil hasil optimal bisa kita dapatkan. Alih-alih memuaskan, pekerjaan kita malah bisa berantakan akibat waktu yang tak dikelola dengan taktis. Saya biasanya membuat daily planner untuk membantu merampungkan setiap kegiatan agar tidak berujung pada kewalahan. Mana yang harus diselesaikan hari itu sesuai jam dan urgensinya, itu sangat membantu.

#3 Olahraga

Agar aktivitas ekonomi terjaga, jangan lupa berolahraga. Kebugaran fisik makin dibutuhkan ketika wabah tak kunjung hilang. Olahraga bisa menjadi sarana efektif untuk menjaga stamina dan mengusir penyakit sekaligus mencegah stres. Demi terlaksananya aktivitas-aktivitas penting setiap hari, tubuh harus selalu sehat. Sesederhana apa pun olahraganya, pastikan konsisten dijalankan.

#4 Manajemen stres

Kesehatan mental tak kalah pentingnya dengan kesehatan physical. Kendalikan stres agar tidak memengaruhi pikiran dengan beban yang tak perlu. Sesekali lakukan relaksasi atau refreshing seperti berjalan ke taman kota, baca buku, atau menonton film untuk meredakan stres. Jika memungkinkan, bagilah tugas-tugas demi mengurangi tekanan.

#5 Kolaborasi


Abad ke-21 menuntut kita punya empat skill utama yang disebut 4C: Communication, Collaboration, Creativity, dan Critical Thinking. Dengan kolaborasi pekerjaan berat bisa cepat diselesaikan. Bekerja sama dan membangun kemitraan dengan orang lain berpotensi cepat mengantar kita kepada kesuksesan. Dengan melibatkan banyak peran, target akan mudah dicapai dibanding sendirian. Dalam hal ini, jangan lupa untuk memperluas jaringan (networking) agar mudah membangun sinergi kolaboratif.

#6 Manfaatkan teknologi

Memasuki Industri 4.0, semua lini kehidupan kita nyaris hadir terkoneksi dalam dunia serbadigital. Inilah era IoT atau Internet of Things. Kecanggihan gadget dan teknologi informasi makin memudahkan hidup kita. Jangan ragu memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini. Berbekal Internet kita dapat melakukan banyak hal: belajar, berjualan, membeli barang, menambah teman, dan bahkan mendeteksi potensi bencana, termasuk peta wabah terkini.

Berkat akselerasi teknologi yang kecanggihannya sangat luar biasa, tak ada alasan untuk tidak menggunakannya demi menunjang kehidupan kita, termasuk untuk meraup pundi-pundi rezeki di masa sulit ini. Menghasilkan pendapatan dengan memanfaatkan Internet di masa Covid-19 bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Tanpa perlu meninggalkan rumah, kita tetap bisa berburu dolar atau rupiah. 

Cara dapat uang walau pandemi menyerang  

Dengan kepala dingin dan hati yang tenang, kita bisa bangkit di saat wabah menerjang. Optimisme dan harapan harus selalu dipupuk meskipun kondisi sekeliling seolah kian terpuruk. Nah, apa saja peluang yang bisa dicoba agar rezeki tetap mengalir di tengah pandemi yang bikin ketar-ketir?

1 | Pulsa/paket data

Dengan dibatasinya aktivitas di luar rumah, banyak orang akhirnya lebih banyak bertahan di rumah alias stay at home. Mulai dari baca buku, main games, dan berbelanja online, semuanya mengandalkan jaringan Internet karena bisa diakses dengan mudah di gadget. Belum lagi aktivitas di media sosial yang tentunya membuat konsumsi pulsa dan paket data meningkat. Inilah potensi paling gampang yang bisa kita kerjakan guna mereguk keuntungan finansial. Sekarang apa sih yang tidak pakai Internet? 

2 | Camilan homemade 

Seorang relawan NBC (Nasi Bungkus Community), sebut saja Mama Zil, yang tinggal tak jauh dari rumah saya memanfaatkan keahliannya membuat sambal untuk dijual secara online. Aneka sambal ia produksi, mulai dari sambal bajak, terasi, sambal ikan, dan sambal boranan khas Lamongan ia bikin dengan semangat. Berjualan secara online memang praktis dan hemat karena tak perlu sewa tempat. Ada juga donat kentang yang ia buat sesuai pesanan untuk pasar sekitar sini.

Adapun pembeli sambalnya, ada yang dari dalam kota hingga Bandung, dan bahkan mencapai Rusia setelah dibantu oleh dinas perdagangan setempat. Keren kan? Saat wabah begini orang betah di rumah tapi harus ngemil. fMereka cenderung membeli produk atau berbelanja lewat gadget secara online. Tak perlu takut terpapar wabah sebab cukup duduk manis di rumah.

3 | Masakan matang

Mama Zil juga jago memasak lauk yang beragam. Ya tentunya menu yang sesuai selera lokal. Membuka usaha kulinerf di rumah tak kalah potensial kok. Tak sedikit keluarga yang menganggap bahwa membeli lauk matang relatif lebih murah ketimbang memasak sendiri. Malah dengan adanya jasa delivery, pesan apa pun kini bisa sampai ke tangan pembeli dengan aman. Bisnis masakan rumahan sangat menjanjikan juga karena orang sering butuh selingan dibanding menu buatan mereka sendiri. 

4 | Geluti freelancing

Saat pindah ke Lamongan tahun 2017 silam, saya mantap menggeluti dunia blogging dan freelancing. Saya tak mungkin bekerja lagi karena faktor usia dan kesehatan. Untunglah saya sudah aktif ngeblog sejak 2012 sehingga masa panen mulai saya rasakan ketika pindah. Memanfaatkan Internet untuk mendulang rupiah sangat tepat dilakukan saat ini. Lagi-lagi tanpa perlu meninggalkan rumah, rezeki bisa kita raih. Saya malah pernah mendapat job menulis ulasan dari orang Italia dengan fee 100 dolar AS. Menggiurkan tidak?

Selain blogging, pekerjaan freelance lain yang saya tekuni adalah desainer grafis, dalam hal ini menjadi lay-outer buku. Profesi ini terbilang tak sengaja dan saya pelajari secara autodidak sejak tahun 2016. Kalau blogging dan lay-outing sepi, saya mencari peluang dari jasa penerjemahan, yang juga sudah saya mulai sejak tahun 2009. Satu lagi adalah editor lepas yang pernah saya tekuni sebagai pekerjaan profesional saat masih bekerja di penerbit 14 tahun lalu. 

Kadang keempat job itu datang silih berganti atau sesekali berbarengan. Selama ada jaringan dengan banyak orang, orderan biasanya selalu ada. Jadi, kalau Anda berminat meraup duit dari Internet selama  pandemi, pertimbangkanlah menjadi blogger. Dari hari ke hari profesi bloger kian dilirik oleh brand sehingga potensi ekonominya menjanjikan. Bulan lalu saya menghadiahkan domain murah kepada seorang bloger pemula yakni teman istri yang kebetulan single mom. Saya lihat ia rajin menulis sehingga blognya potensial digarap. 


Saya ceritakan betapa asyiknya mendapat aneka hadiah, baik barang maupun uang, dari blog yang saya kelola. Lomba-lomba blog makin banyak digelar yang menawarkan hadiah uang cukup besar. Saya sendiri pernah mendapat kamera mirrorless, laptop, dan smartphone dari lomba blog, serta uang tunai tentu saja. Rezeki lain kadang berbentuk tawaran menulis dari agency lewat email dengan tema dan bayaran tertentu.  

Jika kurang minat menulis di blog, kita bisa menjajal dunia jeprat-jepret sebagai fotografer. Toh kini makin banyak kafe dan UKM yang butuh jasa foto produk. Wulan di Mojokerto dan Koh Deddy di palembang adalah dua teman narablog yang menekuni jasa fotografi seperti ini. Selain ngeblog, mereka meraup rezeki dari kamera.  

5 | Konsultan

Tak ada paksaan buat menulis, jadi selalu ada opsi lain yang bisa digeluti. Misalnya menjadi konsultan sesuai dengan keahlian atau kemampuan kita. Keterampilan khusus seperti menulis bisa dijadikan sebagai lahan rezeki loh. Seperti Mbak Kiki, bloger single parent yang tinggal di Jakarta. Ia punya anak didik yang ia bimbing dalam hal penulisan. Uniknya anak ini mengidap sindrom Asperger sehingga harus diajar secara langsung--kebetulan mereka tinggal berdekatan. 


Anda bisa menawarkan kelas online baik lewat Zoom ataupun Google Meet untuk pengguna yang ingin belajar atau memperdalam sesuatu. Bukan hanya lebih hemat dan cepat, kepraktisannya juga membuat kita bisa multitasking dengan pekerjaan lain asalkan diimbangi dengan manajemen waktu yang baik. Masih ada bidang lain yang juga menjanjikan yaitu jasa perencanaan keuangan. Financial planning kini makin relevan sebab orang kudu paham mana yang penting dan sekunder terutama kebutuhan untuk investasi.

6 | Jadi reseller

Bila tak punya produk sendiri, atau tak suka memasak, kita bisa melirik reselling. Ada banyak sekali barang yang bisa kita jual lagi kepada pembeli dengan harga dan varian yang beragam. Mulai dari frozen food, camilan (snack), masker, hand sanitizer, pakaian, dan minuman kesehatan bisa kita dapatkan lalu jual kembali. Semuanya adalah komoditas yang menguntungkan asalkan kita bisa melihat peluang dan mau bergerak tanpa pikir panjang atau malu-malu. 

Saya sendiri selama pandemi telah melakoni dunia reselling. Saya dan istri membantu teman yang memproduksi madu sehat di Semarang untuk kami jual di Lamongan. Lalu ada bumbu pecel khas Blitar yang kami dapatkan dari relawan NBC asal kota tersebut. Terakhir adalah hand sanitizer yang kami peroleh dari adik untuk kami jual lagi kepada teman dan kenalan. Ya ada saja yang membeli asalkan kita mau menawarkan, alhamdulillah. 

Malas jualan produk? Jangan khawatir, ada cara lain untuk mendapat uang tanpa repot menawarkan barang. Cara ini bahkan boleh dibilang nirmodal alias tanpa dana yang harus disetor di awal. Beberapa seller barang kadang mensyaratkan pembayaran sebagian saat kita mendapat barang. Kita bisa mencoba program afiliasi yang lebih longgar tapi sangat menjanjikan.

 

Sebut saja program afiliasi yang ditawarkan oleh banyak penyedia hosting di Indonesia. Cukup dengan menjajakan layanan hosting dari Sahabat Hosting, kita berpeluang meraup jutaan rupiah. Cuma berdiam di rumah saja. Ketika orang yang kita referensikan berhasil mendaftarkan diri lewat link referral kita, nah kita tinggal menanti komisi sampai dengan 25% dari paket yang dibeli. Coba lihat bagan berikut ini, bikin ngiler kan? 

Gampang dan menguntungkan, begini caranya!

Bukan cuma tanpa modal dan keuntungannya besar, program afiliasi di Internet juga sangat mudah dioperasikan. Dengan mengikuti langkah-langkah sederhana, pundi-pundi tabungan kita bisa bertambah -- sangat produktif untuk meningkatkan dana cadangan selama masa wabah covid-19. Masih berat ikut afiliasi yang gampang ini?

Kemudahan melakukan afiliasi bersama Sahabat Hosting benar-benar menguntungkan di saat kita didera wabah sekarang. Mungkin di luar sana affiliate marketing banyak ditawarkan, tapi tak jarang sistemnya tidak transparan terutama dari persentase pendapatan dan akurasi pelacakan penghasilan afiliasi kita. 

7 | Youtuber

Cara meraup rezeki berikutnya adalah menjadi Youtuber. Sudah bukan rahasia lagi kini tayangan di kanal milik Google itu digandrungi banyak orang. Video-video menarik di sana bisa viral dan memetik jutaan view sehingga berpotensi mengantar pemiliknya kaya mendadak. Lihat saja fenomena saat ini, ketika dunia pertelevisian, terutama sinetron mulai meredup, segenap artis mulai terjun ke arena Youtube. Mengandalkan keartisan mereka, subscriber pun berdatangan dan menjanjikan keuntungan finansial.


Namun jangan gentar duluan sebab banyak juga orang biasa yang sebelumnya tak terkenal lambat laun punya basis penonton yang besar dan menyulapnya menjadi pesohor yang kaya raya. Siapa tak kenal food vlogger Li Ziqi asal Tiongkok yang sukses menyihir publik pencinta kuliner lokal yang khas? Videonya cenderung viral dan membuatnya diganjar konon sebesar 23 juta dolar setahun. Tak heran bila kesuksesannya menginspirasi food vlogger serupa dari Tiongkok atau negara-negara lain seperti Srilanka, Vietnam, dan bahkan Indonesia.

Alat untuk membuat video pun kini semakin mudah didapatkan. Berbekal smartphone dan mikrofon tambahan yang harganya terjangkau, kini semua orang bisa menjadi Youtuber atau vlogger, mulai anak-anak hingga orang tua. Potensi keuntungan berlimpah dari Youtube jangan disia-siakan. Bergeraklah dengan kreatif lewat konten yang bermutu juga unik.

8 | Social enterprise

Terakhir, cobalah mempertimbangkan membangun social enterprise atau bisnis berbasis kegiatan sosial yang bertujuan saling meringankan beban sesama. Tak harus berbentuk organisasi yang baku dengan aturan yang ketat, tetapi bisa berupa gerakan atau inisiatif positif semacam program Canthelan yang saya singgung di awal. Canthelan adalah gerakan sederhana di Salatiga yang diawali oleh alumnus SMA untuk menyediakan sembako atau kebutuhan pokok bagi warga yang terdampak wabah covid-19.

Modelnya sangat simpel: sayur mentah, sembako, dan barang apa pun dikaitkan di pagar relawan atau pagar masjid yang dalam bahasa Jawa disebut di-canthel-kan. Siapa pun boleh mengambil dan boleh mencanthelkan kebutuhan pokok di sana. Semula berbentuk sayur mayur mentah, lama-lama ada yang mengaitkan sendal, buku, hingga empon-empon yang sangat berguna untuk menjaga kebugaran badan selama pandemi.

Ternyata gerakan ini menginspirasi banyak orang, baik turut mengulurkan bantuan berupa uang ataupun menduplikasinya di tempat lain. Dengan semangat membantu, rasanya pandemi tak akan terlalu membebani. Gotong royong seperti ini akan mengundang keajaiban, saling memudahkan terutama bagi keluarga penderita covid-19 yang harus isolasi mandiri di rumah. Mereka kehilangan sumber ekonomi karena tak bisa bekerja atau sekadar beraktivitas di luar minimal selama 2 pekan, maka social enterprise seperti canthelan akan sangat berdaya guna.  

Setia berbagi nasi

Adapun saya pribadi tetap asyik bergumul dalam berbagai acara yang diadakan oleh NBC komunitas lokal yang saya ikuti selama 2 tahun belakangan. Belum lama ini saya membuatkan blog khusus untuk NBC karena saya ingin jangkauan pembacanya semakin luas sehingga yang berdonasi pun akan semakin banyak. Salah satu donatur kami adalah seorang teman bloger yang tinggal dan bekerja di Australia. Dengan adanya blog baru yang khusus menampilkan kegiatan NBC, update itu bisa dinikmati di mana pun oleh siapa saja, terutama calon donatur baru. 

Saat ini blog NBC masih menumpang di Wordpress secara gratis karena belum memungkinkan menyewa hosting dan domain. Namun seiring perkembangan, kami menargetkan NBC memiliki portal sendiri yang disokong oleh Hosting murah. Memang tak mudah menemukan jodoh seperti penyedia layanan hosting yang andal. Pengalaman panjang dan portofolio yang kuat menjadi patokan utama dalam proses pemilihan hosting yang berkualitas.   

Cleaning service dan purchasing

Saya langsung teringat seorang relawan NBC yang belum lama ini meminta saya membuat video promosi untuk usaha cleaning service dan pengadaan barang. Kliennya yang terus bertambah hingga ke luar kota Lamongan membuktikan usahanya semakin berkembang. Sayang sekali bisnisnya belum punya website khusus sebagai portofolio usaha. Seorang teman bloger yang berencana bekerja padanya bercerita bahwa saat ini mereka tengah mencari ruko sebagai kantor. 


Meraup rezeki selama pandemi bukanlah hal mustahil. Dengan strategi dan usaha yang tepat, kita bisa tetap produktif menghasilkan pundi-pundi agar kebutuhan ekonomi keluarga tetap terpenuhi. Ada pepatah bahasa Jawa yang berbunyi, obah mamah, yakni bergeraklah maka kamu bisa makan. Ini spirit unggul untuk kita dengungkan selama pandemi. Apa saja bisa diduitin, apa pun dapat kita sulap menjadi peluang untuk mendulang rezeki. 

Asal mau mencoba dan beraksi, yakinlah jalan selalu ada. Termasuk selama wabah yang membuat kita harus memutar otak dan tetap optimis. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi semacam nyanyian yang diembuskan dari dalam hati. Tepat seperti ujaran Plato di bawah ini. Tulisan ini adalah doa dan optimisme bahwa kita akan keluar dari wabah dengan sukacita meskipun sekarang harus berjibaku dengan usaha secara online.

Usaha berbasis keuntungan finansial atau filantropi sosial sama-sama kita butuhkan, sama-sama signifikan keberadaannya. Kita semua sedang memainkan peran untuk bisa sinergi dan saling melengkapi. Saling menemukan dan menyokong dengan kebaikan. Those who wish to sing always find a song seolah menegaskan bahwa kita yang mencari bantuan akan menemukan solusi. Menemukan Sahabat Hosting yang mengikat semua komponen ke dalam jalinan yang menguatkan dan menguntungkan dalam pengertian seluas-luasnya.
  
  

actioner

42 komentar:

  1. Masalah pandemi ini tentu tak banyak yang siap menghadapi, setiap orang kini harus melek dengan perkembangan digital dimana jika di manfaatkan dengan baik dan kolaborasi dengan pihak lain bisa mendatangkan hasil.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, Mas. Tak terkira bakalan separah ini dampaknya terutama terhadap kondisi ekonomi. Namun yakinlah bahwa selalu ada jalan yang terbaik dan peluang di tengah pandemi ini. Sebagaimana saya tuliskan di atas.

      Hapus
  2. Aku sempet lihat juga twitnya Nunik nih waktu itu.
    Prioritas memang diperlukan ya apalagi di masa pandemi ini supaya dapur tetap ngebul :)
    Wah itu banyak support systemnya ya (di gambar hehehe)
    Mauah dikasih fee 100 dolar sini cipratin. Ini domain baru lagi ya mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Kudu cermat atur pengeluaran karena pendapatan tentunya mengalami penurunan atau malah terhenti. Menyedihkan banget kan kondisi saudara Mbak Nunik itu, Mbak Lid. Semoga mereka bisa bangkit dibantu fasilitas online yang semakin banyak dan mudah seperti blogging atau toko online.

      Hapus
  3. Keadaan ekonomi yang sulit di saat pandemi ini memang harus membuat kita putar otak untuk menstabilkan ekonomi keluarga. Bagaimanapun harus tetap produktif. Salut banget dengan orang-orang yang kreatif yang masih bisa bertahan di kondisi kayak sekarang. Aku pernah kepikiran sih untuk mengikuti langkah Mba Liziqi jadi youtuber, meski aku ga sekreatif itu, tapi kayaknya mau mulai belajar dulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo, Mbak bikin juga kanal di YouTube kayak Li Ziqi atau Dianxi Xiaoge yang sama-sama sukses. Semoga wabah cepat berlalu ya, biar ekonomi pulih lagi. Tapi sambil nunggu era beneran normal, yuk manfaatkan Dunai digital buat meraup uang! 🤑

      Hapus
  4. Kemarin saya juga baca cerita canthelan Mas Rudi ini. Dan itu memang bikin terharu, Mas. Dan walau pandemi entah kapan akan berakhir, tapi Insya Allah selalu ada peluang dan rezeki untuk kita. Makanya sebagai pekerja lepas atau freelance, saya pun harus putar otak ini agar dapur terus ngebul. Dan Alhamdulilah rezeki terus datang dari menulis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, Mas Bambang. Kita yang Freelancer kudu muter otak banget ya biar dapur berkepul. Untung ya punya blog dengan domain TLD jadi potensial dapat rezeki online. Semangat!

      Hapus
  5. ada banyak profesi yang tetap bisa bikin kita tetap produktif mendapatkan rezeki di masa pandemi ya...tinggal pilih yang sesuai dan konsisten menggelutinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Kak. Terutama rezeki dari online seperti blogging atau afiliasi ke penyedia hosting karena relatif murah. Makin mudah sekarang.

      Hapus
  6. Selalu ada banyak peluang buat sesiapa saja di masa pandemi begini ya. Asal bisa menemukan kesempatan dan mau berjuang. Semangat selalu dan semoga selalu produktif untuk kita semua.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kuncinya mau berusaha, insyaallah peluang mah selalu ada. Kudu mau berjejaring biar perbesar kesempatan dpt rezeki.

      Hapus
  7. Sambal borannya itu loh mas berseliweran bikin perut meronta-ronta...hahaha. Iya sih bersyukur banget apapun yang didapat sekarang loh, soalnya masih ada yg kurang beruntung diluaran sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah, Mbak Dwi. Kita yang meraup rezeki dari blogging atau konten online di medsos masih lebih mending dibanding orang lain yg bahkan sulit makan nasi.

      Hapus
  8. Bener banget. Masa pandemi yang mengubah kondisi ekonomi ini harus kita sikapi dengan strategi yang tepat.

    Salah satunya mencoba peluang usaha atau jalan rezeki baru. Semua ide jalan raup rezeki di atas sangat bermanfaat di masa sekarang ini. Trimakasih idenya kak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Asal tahu strategi yang tepat, insyaallah ada saja peluang dapat rezeki selama masa pandemi. Salah satunya memanfaatkan dunia digital yg udah akrab di tangan orang modern.

      Hapus
  9. Totally agree, there must always be ways to make money during the pandemic. Online marketing has been providing huge opportunity for us to make use of. I too want to benefit from Google AdSense from my current blog. Thanks for sharing.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yep, Mister. As long as efforts are deliberately made, opportunities will be available for us to use. As I wrote there in the text, obah mamah, I believe you understand better than I do, ahaha. Digital life especially offers ample opportunities for us to advance during the pandemic, is it not?

      Hapus
  10. MasyaAllah terharu dengan program chantelan. Semoga program tersebut bisa diadakan di mana-mana, sehingga masyarakat yang terdampak pandemi bisa terbantu.
    Di masa pandemi ini, untungnya bisnis digital masih bisa bertahan dan menjanjikan ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak Nurul. Canthelan ini termasuk program sosial yang menurut saya bisa ditiru sebagai bentuk social enterprise. Saling meringankan saat wabah begini tentunya membahagiakan. Terutama dg mendayagunakan internet karena dunia digital sangat luas dan luwes. Praktis dan ekonomis, tapi efektif dan produktif.

      Hapus
  11. Aku pribadi ya Mas, mendahulukan manajemen stres karena aku tau gimana diriku. Stres, kerjaan nggak bakal beres :) Soal program canthelan ... di deketku belum nemu yang sejenis itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mengelola stres itu penting banget kan, Mbak. Kalau pikiran terbebani dengan printilan ga perlu, pekerjaan utam bisa terganggu. Apalagi menulis buku seperti Mbak Eno. Semoga makin banyak nanti program Canthelan di tempat-tempat lain ya.

      Hapus
  12. Pandemi ini, emang bener banget membuat orang keluar dari zona nyaman terdalam mereka. Aku pun, menjadi "terpaksa" belajar hal baru dan harus bisa untuk mendapatkan rejeki dari jalan halal yang bukan biasanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup, Mas Ari. Keluar dari comfort zone dan akhirnya mesti berpikir out of the box ya kalau mau sukses, minimal bertahan selama pandemi covid-19. Aku lihat malah banyak ide menarik muncul selama pandemi, ya jual masker unik dan menawarkan pelatihan daring yang banyak banget--entah gratis atau berbayar. Orang malah tambah kreatif kayaknya.

      Hapus
  13. Situasi memang sedang tidak baik tapi kita harus tetap baik, punya semangat untuk bangkit dan bertahan, dan mencari jalan dengan berjuang. Bekerja keras sambil tetap berbagi, karena masih ada yang lebih menderita dari kita saat ini. Tulisan yang bagus sekali, semoga mencerahkan banyak orang yang sedang dalam keadaan putus asa. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita harus optimistis bisa bangkit dan bertahan ya, Mbak K. Ada saja peluang kalau kita mau cari, misalnya jadi juri lomba vlog kayak Mbak hehe. Intinya kita masih lebih beruntung dibanding banyak orang di luar sana yang mungkin pilihannya lebih terbatas. Tapi zaman sekarang semua serbaonline sih, mestinya bisa coba ngeblog atau buka toko online.

      Hapus
  14. Aku selama pandemi coba jualan tipis-tipis untuk meminimalisir stres dan tambahan income. Alhamdulillah pandemi dilalui dengan gak begitu berat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. LUmayan kan Kak jualan bisa dapat untung plus menghibur diri? Ketemu orang baru atau tambah kenalan, hehe. Ya biar pandemi ga berat-berat amat kalau kita punya income tambahan. Manfaatin dunia digital sangat cocok karena murah dan praktis.

      Hapus
  15. Benar ya mas..
    Sebenarnya banyak peluang yg bisa dimanfaatkan untuk meraup rezeki saat pandemi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak Dee. Kalau fokus ke masalah, mungkin bawaannya malah bete dan pengin marah. Coba fokus cari solusi, insyaallah pandemi membuka pintu peluang yang selama ini enggak terpikirkan. Jualan online di marketplace atau toko online jadi opsi yang mudah dan cepat. Reseller juga enak kok, barang dah ready.

      Hapus
  16. Itu yang jualan sambel, sebenarnya potensinya banyak, terutama para ibu-ibu karena mereka terbiasa masak. Contohnya istri saya sendiri juga pinter masak. Cuma mungkin karena kurang pengetahuan akan internet, jadi mentok dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo, Mas Amir, ajari istrinya digital marketing. Mas Amir kan udah akrab bidang ini sebagai bloger dan influencer. Malah dagangannya laku kan di marketplace. Coba dibuat sambal dengan citarasa lokal untuk dijual ke pasar nasional. Atau kecap Kentjana yang sudah kondang itu khas Kebumen.

      Hapus
  17. Di masa pandemi ini sebenarnya kita masih bisa meraup keuntungan yang ada, tergantung dari kitanya saja pandai mengelola waktu dan produktivitas kita atau enggak. Tapi jujur, memang godaan untuk selalu rebahan itu lebih besar di masa pandemi ini :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Mas Kiky. Godaan mager itu bisa bahaya loh padahal waktu bisa produktif kita manfaatkan buat mengerjakan hal yang bisa mendatangkan keuntungan ekonomi, seperti ngeblog, jualan online, dan jalur affiliate marketing yang gampang banget tanpa modal. Semangat, Mas!

      Hapus
  18. Wah, kudu upgrade nih blog mimin ke TLD biar makin hebring dapet rezeki online. hehe, Thx infonya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Intinya pakai domain TLD semakin bikin blog kita jadi profesional, Min. Banyak peluang untuk dioptimalkan biar dapat keuntungan finansial. Yuk coba juga upgrade ke domain dan hosting andal. Harga semakin bersahabat kok.

      Hapus
  19. Aku perlu menata ulang semangat akrena semangat awal pandemi aja selama di rumah, awal bulan masih nggak masalah terus udah setengah tahun ini rasanya bosaaaaaan. Perlu dijaga lagi produktivitasnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo atur ulang strategi dan semangat buat cari peluang di tengah pandemi, Mbak Marfa. Terutama lewat blog yang makin menjanjikan. Buka toko online juga potensial kok asal digarap serius, barang enggak harus bikin sendiri, bisa reselling.

      Hapus
  20. Harusnya beginilah, optimisme yang dikedepankan bukan saling menyalahkan atau ketakutan. Ya siapa pun mesti ga mau mendapat musibah yang berat, termasuk pandemi, tapi kalau mau fokus ke solusi, tentu masih banyak celah yang bisa dimanfaatkan. Sekarang era serbadigital, ngeblog dan jualan online bisa dijajal. Terima kasih ide-idenya, terutama affiliate marketing yang ga terpikirakn, hehe :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya mau gimana lagi, Kak. Keadaan terjadi seolah di luar kendali, tapi kita sebenarnya bisa menggagas solusi kreatif seperti yang saya tulis di atas. Kalau mau menyerah ya bisa saja, tapi kan sayang peluang sebenarnya mash berlimpah. Tambah jejaring insyaallah bisa membantu meraup rezeki.

      Hapus
  21. wah baru tahu ada aksi chantelan gtu. bagus juga sih
    bakalan keren kalo tiap daerah ngikuti gerakan tersebut

    btw, produktif banget nih masnya kereen nggak kalah sama sitkon 👍🏼

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Kak. Keren inisiatifnya. Sederhana tapi mengena, bermanfaat banget buat yang menderita akibat wabah.

      Hapus

Instagram